2023-04-04 09:21:09
Publikasi
Dina Mariana dkk
Inisiatif desa untuk memperbaiki perekonomiannya, dalam kurun waktu lima tahun ini, patut diapresiasi. Meskipun harus dibaca juga, bahwa mereka masih menghadapi tantangan dari dalam maupun supradesa. Kemanfaatan sosial dan ekonomi bagi semua warga desa, menjadi tantangan terdepan. Selain itu, juga persoalan kelembagaan ekonomi desa yang dipilihnya, yakni bentuk lembaga yang telah ada (koperasi) atau BUMDesa. Termasuk tantangan yang serius dihadapi desa adalah keseimbangan dan keberlanjutan kegiatan ekonomi tersebut. Sementara itu, tantangan dari luar desa, bisa jadi tanpa disadari, namun justeru akan merepotkan desa dalam merawat ekosistem ekonomi barunya di masa depan.
Pihak supradesa (pemerintah, swasta, perguruan tinggi, LSM, dan lain sebagainya) harus semakin ramah terhadap inisiatif desa dalam mengembangkan ekonomi. Terlebih bagi desa-desa yang kaya SDA, tantangan dari dalam dan luar desa hadir secara bersamaan.
Kedua tantangan ini harus dihadapi secara cermat dan tepat, agar perekonomian desa tidak seperti fenomena perekonomian daerahdaerah penghasil SDA selama era Pemilukada (Kartodiharjo, 2018).1 Oleh karena itu, jangan sampai pertumbuhan jumlah BUMDesa2, desa wisata3, produk unggulan desa4, dan beragam inovasi ekonomi desa5, hanya memberikan manfaat kepada elit desa (Pusdatin Kemendesa, 2019). Sementara masyarakat desa secara umum dan yang marginal, justru sekedar menonton, seperti tikus mati di lumbung padi.
04 April 2023
23 July 2023
03 April 2023
03 April 2023